Klasifikasi Material Magnetik

Material magnetik dapat diklasifikasikan ke dalam beberapa kategori berdasarkan respon mereka terhadap medan magnet eksternal. Pada tulisan kali ini, kita akan membahas kalasifikasi material magnetik dengan pendekatan penjelasan momen magnetiknya.

Ferromagnetik

Material ferromagnetik memiliki momen magnetik yang sejajar secara alami, dan atom-atomnya cenderung mengelompok bersama dalam domain-domain magnetik yang besar. Ini menghasilkan sifat magnetik yang kuat dan permanen, bahkan setelah medan magnet eksternal dihilangkan. Ferromagnetik dapat digunakan untuk membuat magnet permanen. Contoh material ferromagnetic adalah besi, nikel, dan kobalt.

Gambar diatas merupakan ilustrasi arah momen magnetik dari material ferromagnetik. Terlihat bahwa tanpa adanya medan magnet eksternal (H=O) pun, sejak awal material ferromagnetik telah memiliki arah momen magnetik yang teratur dan searah.

Antiferomagnetik

Material antiferomagnetik juga memiliki momen magnetik sejajar alami, tetapi atom-atomnya mengatur diri dalam susunan yang berlawanan sehingga momen magnetik total dari satu atom saling meniadakan antara satu dengan yang lain. Akibatnya, material ini biasanya tidak memiliki magnetisasi total. Bahkan saat dipanaskan, bisa berubah menjadi paramagnetik. contoh material antiferromagnetik adalah: Mangan, Besi(III) Oksida (Fe2O3).

Gambar diatas merupakan ilustrasi arah momen magnetik material antiferromagnetik, yang saling meniadakan akibat arah yang berlawanan dan sama besar.

Ferrimagnetik:

Material ferrimagnetik sebenarnya dapat dikatakan mirip dengan antiferromagnetik, namun momen-momen magnetiknya tidak sepenuhnya saling meniadakan, hal ini dikarenakan momem magnetik yang saling berlawanan arah tidak sama besar. Ini menghasilkan medan magnet total, tetapi lebih lemah daripada ferromagnetik. Ferrimagnetik digunakan dalam teknologi penyimpanan data, seperti piringan keras. contoh dari material ferrimagnetik adalah Magnetit (Fe3O4), Ferrit.

Ilustrasi momen magnetik dari material ferrimagnetik ditunjukkan pada gambar diatas, terlihat bahwa arah momen magnetik sejak awal telah saling berlawanan, namun besarnya tidak sama. sehingga total momen magnetik masih ada.

Paramagnetik:

Material paramagnetik memiliki momen magnetik yang sangat lemah yang tidak tersusun secara sejajar. Ketika material paramagteik ditempatkan dalam medan magnet eksternal, momen magnetik akan mengikuti arah medan magnetik yang diberikan, menyebabkan material ini menjadi termagnetisasi. Namun, efeknya lemah dan hanya berlangsung selama medan magnet ada. contoh material paramagnetik adalah Alumunium, Perak, Platina.

gambar diatas menunjukkan ilustrasi arah momen magnetik material paramagnetik sebelum dan setelah di berikan medan magnetik eksternal.

Diamagnetik:

Material diamagnetik memiliki momen magnetik yang sangat lemah yang selalu berlawanan dengan medan magnet eksternal. Sebagai hasilnya, material ini akan sedikit terpolarisasi dalam arah yang berlawanan dengan medan magnet eksternal, menghasilkan magnetisasi yang sangat lemah yang berlawanan dengan medan. Diamagnetik tahan terhadap magnetisasi. contoh material diamagnetik adalah emas, tembaga, air, kayu.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *